PEDAGOGICAL AND PROFESIONAL-EKPERIENCE REPERTOIRES (PaP-ERs) PEMBELAHAN SEL


PEDAGOGICAL AND PROFESIONAL-EKPERIENCE REPERTOIRES (PaP-ERs) PEMBELAHAN SEL

Oleh: Rusmana



Bagian  terpenting dari tujuan pembelajaran Biologi khususnya berkaitan dengan materi pembelahan sel adalah menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat hal ini dapat terlihat indikator yang hendak dicapai meliputi: membedakan pembelahan langsung dan tidak langsung, mendeskripsikan pembelahan meiosis dan mitosis, mendeskripsikan fase-fase pembelahan dan tempat terjadinya mitosis dan meiosis, menghubungkan pembelahan sel dengan pewarisan sifat. Dalam proses pembelajarannya dibagi ke dalam dua pertemuan, pertemuan  pertama mengenai pembelahan sel secara langsung dan tidak langsung serta pembelahan meiosis dan mitosis. Sedangkan pertemuan kedua berbicara tentang Gametogenesis dan hubungan pembelahan sel dan pewarisan sifat.



Pertemuan  I:  Pembelahan Sel Secara Langsung dan Tidak Langsung Serta Pembelahan

                         Meiosis Serta Mitosis.

Pada bagian ini, saya mengawali dengan melakukan pengecekan kehadiran peserta didik dan dilanjutkan mengajukan beberapa pertanyaan pendahuluan yang bersifat diagnosis serta memfokuskan konsentrasi peserta didik terhadap materi yang akan disampaikan.

Saya                :” pernahkah anak-anak mengalami atau melihat orang yang kutilan atau kanker?”
Peserta didik  :” pernah!”
Saya                :” tahukah apa penyebab terjadinya kutil atau kanker?”
Peserta didik  :” darah kotor!”…
 









            Dari ragam jawaban peserta didik, saya dapat mengetahui tingkat penguasaan awal materi yang akan diajarkan yaitu pembelahan sel. Selain itu, pertanyaan yang diajukan juga dapat memfokuskan konsentrasi peserta didik karena pertanyaan yang dilontarkan merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam kehidupan masing-masing.

            Kutil atau kanker merupakan contoh pembelahan sel yang tidak terkendali dipicu oleh banyak factor (makanan, lingkungan, stress,dll) sehingga mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.termasuk yang dialami saya sendiri (tangan berkutil) dan diperlihatkan pada peserta didik.

            Saya lanjutkan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan susulan dengan maksud pemahaman peserta didik semakin mengkrucut pada materi yang akan diajarkan. Pertanyaan yang saya ajukan adalah:



Saya                  :“pernahkah anak-anak terluka atau tergores? Bagaimana kulit yang terluka setelah sembuh? Apakah kulit yang terbentuk sama dengan kulit lama atau berbeda(berduri atau bersisik seperti ikan)?”
Peserta didik     :”pernah….ketika sembuh kulit yang terbentuk sama dengan kulit lama hanya warna agak sedikit gelap!”
Saya                  :”terbayang gak bahwa kalian adalah separo dari sifat yang dimiliki ayah dan ibu? Coba suatu saat kalian amati orang tua kalian secara seksama dari berbagai hal, akan ditemui bahwa kita ada kemiripan dengan orang tua baik sifat genotif maupun fenotifnya!”


 

















            Pertanyaan-pertanyaan di atas sengaja tidak saya jawab langsung dengan tujuan peserta didik timbul rasa ingin tahu akan jawabannya hingga mereka diharapkan tetap fokus dan berkonsentrasi pada pelajaran.

            Pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan reproduksi sel (mitosis, meiosis, dan amitosis) secara klasikal dibantu dengan penayangan animasi tentang pembelahan sel melalui tayangan LCD secara langsung. Nampak peserta didik antusias mengamati tayangan animasi disertai penjelasan singkat seputar materi yang disampaikan oleh narator dalam tayangan maupun oleh saya sendiri. Penayangan animasi membantu pemahaman peserta didik akan materi yang abstrak menjadi lebih konkret dan dapat diikuti alur tahapan pembelahan serta hasil akhir dari proses ragam pembelahan sel.

            Tahap berikutnya, saya mengelompokkan peserta didik menjadi enam kelompok dan memberikan tugas untuk menyimpulkan apa yang mereka lihat dalam tayangan tadi selama 10 menit untuk kemudian mereka presentasikan secara berkelompok dengan acuan pertanyaan sebagai berikut:

1.    Jelaskan macam pembelahan sel dalam tayangan tersebut!
2.    Jelaskan perbedaan pembelahan secara mitosis dan meiosis!
3.    Jelaskan tahapan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis!
4.    Hubungkan hasil akhir pembelahan sel dengan pertanyaan-pertanyaan tentang luka dan pewarisan sifat orang tua pada anaknya!
 











            Dalam pelaksanaan diskusi kelompok sekaligus tahapan penilaian peserta didik tentang keaktifan dan kontribusi mereka pada pemecahan masalah, tidak semua peserta diskusi ikut berperan aktif melakukan diskusi dengan temannya, ini diakibatkan kemampuan yang tidak merata serta ketidakpercayaandiri dalam menyampaikan pendapat di depan teman-temannya. Hal lain yang didapati dalam kegiatan diskusi kelompok adanya beberapa peserta didik yang cendrung terlalu mendominasi pembicaraan serta peserta didik yang jalan-jalan keluar dari kelompoknya dengan berbagai alasan. Tetapi cukup dengan mengingatkan atau menegurnya, mereka dengan sendirinya dapat diatasi dan berjalan kembali seperti semula.

            Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik mencatat hasil diskusi dilaporkan pada saya untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas yang diwakili oleh setiap perwakilan kelompok dengan durasi waktu tiga menit. Sementara itu saya mempersiapkan table pembanding pendapat setiap kelompok yang ditayangkan lewat lcd hinggga peserta didik dapat membandingkan pendapat kelompoknya dengan pendapat kelompok lainnya serta dapat menarik kesimpulan dari apa yang saya tanyakan di awal diskusi.

            Adapun hasil diskusi yang dilaporkan dan dipresentasikan dibuat table sebagai berikut:

Pertanyaan
Jawaban yang dikehendaki saya
Kesesuaian jawaban kelompok dengan jawaban saya
1
2
3
4
5
6
Jelaskan macam pembelahan sel dalam tayangan tersebut
Pembelahan langsung (contoh pembelahan biner, dll) dan pembelahan bertahap /tak langsung (mitosis dan meiosis)…
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
Jelaskan perbedaan pembelahan secara mitosis dan meiosis
Pembelahan mitosis terjadi di inti sel, baik pada eukariot diploid (2n) maupun haploid (n) yang akan menghasilkan dua nukleus yang sama persis dengan sel induk secara genetis
Pembelahan meiosis terjadi pada mahluk hidup eukariot diploid (2n) yang bereproduksi secara seksual dan menghasilkan empat sel anakan haploid (n) yang masing-masing mengandung separo materi genetic induknya…
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
Jelaskan tahapan pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
Tahapan pembelahan mitosis: profase, prometafase, metaphase, anaphase, dan telofase.
Tahapan pembelahan Meiosis: profase I, metaphase I, anaphase I, telofase I, profase II, metaphase II, anaphase II, telofase II…
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
Hubungkan hasil akhir pembelahan sel dengan pertanyaan-pertanyaan tentang luka dan pewarisan sifat orang tua pada anaknya
Sel tubuh yang mengalami luka akan melakukan reproduksi secara mitosis dengan menghasilkan sel baru yang sama dengan induknya (2n), sedangkan kita separo dari orang tua, karena terbentuk dari sel kelamin yang bereproduksi secara meiosis yang menghasilkan setengah dari jumlah kromosom induknya (n), artinya kita beroleh kromosom separo dari ayah dan ibu…
ü  
X
X
X
ü  
X





            Dari hasil presentasi kelompok didapati untuk pertanyaan satu sampai tiga semua kelompok menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan, dengan demikian saya beranggapan ini bisa menjadi indicator bahwa peserta didik telah memahami  sebagian besar konsep-konsep yang harus diajarkan. Adapun pertanyaan nomor empat tentang pemahaman siswa tentang keterkaitan konsep pembelahan sel dengan kejadian sehari-hari ternyata masih belum sesuai yang diharapkan, terbukti hanya dua kelompok yang dapat menjawab sesuai dengan harapan, selebihnya masih belum mampu menghubungkan konsep-konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

            Berdasarkan fakta di atas, maka saya mencoba menjelaskan ulang konsep pembelahan sel secara singkat, kemudian peserta didik menyimpulkan sendiri berdasarkan penjelasan saya dan apa yang mereka temukan dalam diskusi serta presentasi. Selanjutnya saya menunjuk dua orang

, satu orang untuk membacakan kesimpulan akhir materi tentang pembelahan sel, dan yang satu lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan di awal pertemuan.

Kejadian Luar Biasa dalam KBM
Upaya Penanggulangannya
Alokasi waktu yang tidak sesuai (management waktu). Anak datang bergelombang karena berpindah tempat dari kelas ke laboratorium, memakan waktu yang tidak dialaokasikan dalam perencanaan. waktu yang terbuang untuk hal ini kurang lebih 8-10 menit belum ditambah waktu untuk mengkondisikan kembali dalam ruangan.
·      Merevisi alokasi waktu dalam perencanaan

Pemilihan metode diskusi kelompok yang memungkinkan aktifitas peserta didik terbatas pada peserta yang pintar sementara yang lain jadi “pendengar “ saja. Atau dominasi seseorang dalam diskusi karena merasa lebih “pintar” atau mencari perhatian yang lain. Yang lebih penting munculnya peserta didik yang melakukan kegiatan di luar kegiatan diskusi (ngobrol, mainkan hp, dll).
·      Mobilitas pengawasan setiap kelompok agar terjadi keaktifan dalam kelompok
·      Reward and punishment bagi anggota kelompok diskusi agar terjadi keaktifan peserta diskusi.
·      Memberikan teguran langsung.
Munculnya pertanyaan dari peserta didik memancing melebarnya materi yang disampaikan dan harus dikuasai oleh peserta didik atau pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang belum saatnya dijelaskan.
·      Mengingatkan kembali tujuan pembelajaran saat ini.
·      Membatasi pertanyaan seputar materi yang disampaikan.
Media pembelajaran yang menggunakan narator dalam bahasa Inggris menyebabkan peserta didik kesulitan dalam pemahamannya
·      Adanya narator pendamping dalam menjelaskan materi tayangan animasi dalam hal in saya sebagai guru mata pelajarannya.









































PEDAGOGICAL AND PROFESIONAL-EKPERIENCE REPERTOIRE (PaP-ERs) PEMBELAHAN SEL Part.2

Oleh: Rusmana



Tujuan pembelajaran Biologi khususnya berkaitan dengan materi pembelahan sel adalah menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat hal ini dapat terlihat indikator yang hendak dicapai meliputi: membedakan pembelahan langsung dan tidak langsung, mendeskripsikan pembelahan meiosis dan mitosis, mendeskripsikan fase-fase pembelahan dan tempat terjadinya mitosis dan meiosis, menghubungkan pembelahan sel dengan pewarisan sifat. Dalam proses pembelajarannya dibagi ke dalam dua pertemuan, pertemuan  pertama mengenai pembelahan sel secara langsung dan tidak langsung serta pembelahan meiosis dan mitosis. Sedangkan pertemuan kedua berbicara tentang Gametogenesis dan hubungan pembelahan sel dan pewarisan sifat.



Pertemuan  II:  Gametogenesis dan hubungan pembelahan sel dan pewarisan sifat

.           Seperti biasanya, saya mengawali pembelajaran dengan melakukan pengecekan kehadiran peserta didik dan dilanjutkan mengajukan beberapa pertanyaan pendahuluan yang bersifat diagnosis (pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya) serta memfokuskan konsentrasi peserta didik terhadap materi yang akan disampaikan, yaitu tentang gametogenesis serta hubungannya dengan pewarisan sifat.

Saya                    :” ada ngak di kelas ini yang merasa mirip 100%, atau pernah gak kamu memperhatikan fisik/prilaku  kedua orang tua kamu? Ada yang sama kan?”
Peserta didik  :” yang mirip gak ada, klo orang tua ada mirip ada juga ngak!”
Saya                :”pernah terpikir gak, klo kita itu separo dari ayah dan ibu?”
Peserta didik  :” masa sih!”…
Saya                  : “ untuk membuktikannya, selain nanti di rumah coba iseng perhatikan orang tua kalian, juga kita buktikan secara teoritis dalam materi ajar sekarang ini!”



 









           

            Dari berbagai jawaban/celetukan peserta didik, saya dapat mengetahui tingkat penguasaan awal materi yang akan diajarkan yaitu pembelahan sel. Selain itu juga dapat memfokuskan konsentrasi peserta didik karena pertanyaan yang dilontarkan merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam kehidupan masing-masing.

            Saya coba untuk memberikan pengertian awal kepada peserta didik tentang proses pewarisan sifat melalui contoh sederhana semisal golongan darah. Dengan mengajukan beberapa kasus yang mengindikasikan adanya keterkaitan antara golongan darah anak terkait dengan golongan darah orang tuanya. Pada bagian ini ternyata didapati beberapa anak sudah memahami dengan baik tentang penggolongan darah, karena mungkin di kelas XI mereka sudah mendapatkan materi ini.          

            Saya lanjutkan pembelajaran dengan membagi pesertya didik menjadi beberapa kelompok belajar (4 orang /kelompok), mereka ditugasi untuk mengamati proses pembelahan sel melalui gambar yang terdapat dalam BKS, kemudian mendiskusikannya dengan teman satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas secara panel.sebagai panduan dalam berdiskusi, saya mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan membetasi materi diskusi dan memfokuskan materi yang hendak mereka kuasai. Adapun pertanyaan itu meliputi:

1.      Apa perbedaan hasil pembelahan sel secara meiosis dengan mitosis?

2.      Berikan contoh pembelahan kedua di atas pada keadaan sebenarnya!

3.      Pada proses pembentukan gamet (gametogenesis) bagaimanakah hasil yang diperoleh?

4.      Bagaimanakah keterkaitan gametogenesis dengan pewarisan sifat pada generasi berikutnya?

            Pertanyaan-pertanyaan di atas sengaja diajukan dengan tujuan peserta didik timbul rasa ingin tahu akan jawabannya hingga mereka diharapkan tetap fokus dan berkonsentrasi pada pelajaran serta mendiskusikannya dengan teman sekelompok untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut secara teoritis berdasarkan pemahaman dan dasar teori yang benar.

           

            Pelaksanaaan diskusi kelompok dilakukan selama 20-25 menit untuk kemudian peserta membuat laporan hasil diskusi dan di sampaikan dalam panel. Satu persatu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Saya mencoba mencatatnya di papan tulis hasil diskusi kelompok melalui matrik sehingga setiap kelompok dapat membandingkan hasil kerja mereka dengan hasil kelompok lainnya.

            Pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan reproduksi sel (mitosis, meiosis, dan amitosis) secara klasikal dibantu dengan penayangan animasi tentang pembelahan sel, pewarisan sifat serta tayangan kasus tentang materi ajar melalui tayangan LCD secara langsung. Nampak peserta didik antusias mengamati tayangan animasi disertai penjelasan singkat seputar materi yang disampaikan oleh narator dalam tayangan maupun oleh saya sendiri. Penayangan animasi membantu pemahaman peserta didik akan materi yang abstrak menjadi lebih konkret dan dapat menyimpulkan sendiri serta membandingkan hasil diskusi kelompok dengan penjelasan yang ada dalam tayangan tersebut..

            Dalam pelaksanaan diskusi kelompok sekaligus tahapan penilaian peserta didik tentang keaktifan dan kontribusi mereka pada pemecahan masalah, tidak semua peserta diskusi ikut berperan aktif melakukan diskusi dengan temannya, ini diakibatkan kemampuan yang tidak merata serta ketidakpercayaandiri dalam menyampaikan pendapat di depan teman-temannya. Hal lain yang didapati dalam kegiatan diskusi kelompok adanya beberapa peserta didik yang cendrung terlalu mendominasi pembicaraan serta peserta didik yang jalan-jalan keluar dari kelompoknya dengan berbagai alasan. Tetapi cukup dengan mengingatkan atau menegurnya, mereka dengan sendirinya dapat diatasi dan berjalan kembali seperti semula.

           









            Adapun hasil diskusi yang dilaporkan dan dipresentasikan dibuat matrik sebagai berikut:

Pertanyaan
Jawaban yang dikehendaki saya
Kesesuaian jawaban kelompok dengan jawaban saya
1
2
3
4
5
6
1.    Apa perbedaan hasil pembelahan sel secara meiosis dengan mitosis?

meiosis= 2n – n
mitosis = 2n – 2n
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
2.    Berikan contoh pembelahan kedua di atas pada keadaan sebenarnya
Meiosis pada pembentukan gamet (sel gonosom) sedangkan mitosis pada sel tubuh (sel soma)
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
3.    Pada proses pembentukan gamet (gametogenesis) bagaimanakah hasil yang diperoleh
Dihasilkan sel anak yang memilki separo sifat induknya (2n  -  n)
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
ü  
4.    Bagaimanakah keterkaitan gametogenesis dengan pewarisan sifat pada generasi berikutnya?

Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet/sel kelamin yang berlangsung secara meiosis untuk menghasilkan individu baru yang memuat informasi genetic separo dari induknya
ü  
ü  
ü  
X
ü  
X



            Berdasarkan fakta di atas, maka saya mencoba menjelaskan ulang konsep pembelahan sel secara meiosis dan gametogenesis, kemudian peserta didik menyimpulkan sendiri berdasarkan penjelasan saya dan apa yang mereka temukan dalam diskusi serta presentasi. Selanjutnya saya menunjuk satu orang untuk membacakan kesimpulan akhir materi tentang Gametogenesis dan hubungan pembelahan sel dan pewarisan sifat

Kesimpulan: gametogenesis (gamet = sel kelamin, genesis = pembentukan) adalah proses terbentuknya selkelamin (jantan dan betina) yang merupakan cara untuk mempersiapkan sel kelamin untukperkembangbiakan mahluk hidup secara generatif. Gametogenesis merupakan pemristiwa pembelahan secara meiosis yang terjadi pada organ reproduksi hewan dan tumbuhan. Hasilnya adalah sel kelamin jantan dan betina yang siap mengadakan peleburan (menjadi satu) dan kelak menjadi individu baru yang mewarisi sifat induknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bank Soal UN dan Kunci Jawabannya

Latihan Soal US Bahasa Indonesia 2020

Latihan Soal UN 2020